KISAH NYATA
Di daratan china tinggal lah sepasang kekasih nenek dan kakek. Si nenek dan si kakek ini sudah lama sekali menikah. Hasil pernikahan mereka membuahkan anak-anak yang lucu. Semua anak-anaknya sudah berhasil, dan akhirnya si nenek dan kakek ini pun hanya tinggal berdua saja..
Pada suatu hari, si nenek berkata pada sang kakek
"Kek, jalan ke taman yuk, kita udah lama nih ga jalan ke taman.. mau bernostalgia tentang hari-hari kita yang dulu.."
Sang kakekpun menjawab
"Mari nek.. "
Akhirnya merekapun jalan ke taman sore itu, bergandengan penuh canda tawa dan ceria.
Si kakek dan nenekpun akhirnya duduk di suatu bangku di tengah taman.
Si nenek dengan serunya bertukar cerita dengan si kakek tentang kisah cinta si kakek dan nenek ini dulu.. bagaimana mereka bertemu dan bagaimana mereka bisa sampai ke jenjang pernikahan.
Hari sudah mulai sore, di tengah bercerita si nenekpun "tertidur" dengan lelapnya..
Si kakek yang masih blm mengetahui bahwa si nenek "tertidur" hanya bicara
"Kita sudah tua.. maklum.. suka ketiduran sendiri.. hehe"
Si kakekpun masih dalam posisi bergandengan dengan setia duduk di samping si nenek yang sudah "tertidur lelap" ini..
Detik demi detik berlalu.. menit demi menit, tak terasa sudah hampir tengah malam menjelang.. si nenek masih "tertidur lelap"..
Sang anakpun mendatangi si kakek yang sedang berada di taman.
Anaknya mengetahui keberadaan si kakek karena si kakek sudah menuliskan pesan di atas meja..
Sang anakkpun begitu terkejut melihat ibunya yang sudah meninggal..
tapi sang anak diam saja, dia tidak kuat dan sangat bingung 'bagaimana caranya aku akan memberi tahu ayah bahwa si ibu telah meninggal'
sang anakpun mendapatkan akal
"Pa.. kasihan mama kedinginan nanti, dibawa pulang aja yuk..?"
Sang ayah menjawab
"Iya.. nih.. ibumu di tengah cerita bisa-bisanya ketiduran.."
Sang anakpun menawarkan jasa untuk menggendong si nenek
"Pa.. sini mama, biar aku aja yg gendong"
tapi si kakek langsung berdiri dan bilang
"Ga usah, udah biar papa aja yang gendong.. daridulu juga papa selalu gendong mamamu kok!"
si anak kebingungan lalu menjawab
"jangan pa.. ga usah gapapa.. kasihan papa.."
Si kakek bersikeras
"Ga.. papamu ini masih kuat kok! hehe"
lalu si kakekpun mulai menggendong si nenek..
Pada saat sang nenek digendong ke belakang punggung si kakek, tangan si nenek terkulai begitu tak bernyawa.. dan si kakekpun akhirnya tau bahwa si nenek sudah "tertidur" begitu lelap dan tidak akan pernah bangun lagi..
dalam perjalanannya si kakek hanya menangis.. tanpa suara..
sesampainya di mobil si anak, si kakek menurunkan si nenek dan bicara
"kamu udah tahu kan.. kenapa ga ngomong sama papa..?"
si anak hanya terdiam sedih dan merasa bersalah..
pada perjalanan pulang.. si kakek bicara pada si nenek
"Aku selalu menggendongmu. Menggendongmu saat kamu bangun tidur. Menggendongmu saat kamu akan tidur. Menggendongmu ke keluar dari tempat tidur dan masuk lagi ke tempat tidur. Menggendongmu masuk dan keluar WC. Menggendongmu keluar dan masuk rumah. Menggendongmu ke pasar. Menggendongmu ke manapun kita akan pergi.. tapi satu yang tak pernah aku sangka.. bahwa aku juga akan menggendongmu ke peti mati."
Di daratan china tinggal lah sepasang kekasih nenek dan kakek. Si nenek dan si kakek ini sudah lama sekali menikah. Hasil pernikahan mereka membuahkan anak-anak yang lucu. Semua anak-anaknya sudah berhasil, dan akhirnya si nenek dan kakek ini pun hanya tinggal berdua saja..
Pada suatu hari, si nenek berkata pada sang kakek
"Kek, jalan ke taman yuk, kita udah lama nih ga jalan ke taman.. mau bernostalgia tentang hari-hari kita yang dulu.."
Sang kakekpun menjawab
"Mari nek.. "
Akhirnya merekapun jalan ke taman sore itu, bergandengan penuh canda tawa dan ceria.
Si kakek dan nenekpun akhirnya duduk di suatu bangku di tengah taman.
Si nenek dengan serunya bertukar cerita dengan si kakek tentang kisah cinta si kakek dan nenek ini dulu.. bagaimana mereka bertemu dan bagaimana mereka bisa sampai ke jenjang pernikahan.
Hari sudah mulai sore, di tengah bercerita si nenekpun "tertidur" dengan lelapnya..
Si kakek yang masih blm mengetahui bahwa si nenek "tertidur" hanya bicara
"Kita sudah tua.. maklum.. suka ketiduran sendiri.. hehe"
Si kakekpun masih dalam posisi bergandengan dengan setia duduk di samping si nenek yang sudah "tertidur lelap" ini..
Detik demi detik berlalu.. menit demi menit, tak terasa sudah hampir tengah malam menjelang.. si nenek masih "tertidur lelap"..
Sang anakpun mendatangi si kakek yang sedang berada di taman.
Anaknya mengetahui keberadaan si kakek karena si kakek sudah menuliskan pesan di atas meja..
Sang anakkpun begitu terkejut melihat ibunya yang sudah meninggal..
tapi sang anak diam saja, dia tidak kuat dan sangat bingung 'bagaimana caranya aku akan memberi tahu ayah bahwa si ibu telah meninggal'
sang anakpun mendapatkan akal
"Pa.. kasihan mama kedinginan nanti, dibawa pulang aja yuk..?"
Sang ayah menjawab
"Iya.. nih.. ibumu di tengah cerita bisa-bisanya ketiduran.."
Sang anakpun menawarkan jasa untuk menggendong si nenek
"Pa.. sini mama, biar aku aja yg gendong"
tapi si kakek langsung berdiri dan bilang
"Ga usah, udah biar papa aja yang gendong.. daridulu juga papa selalu gendong mamamu kok!"
si anak kebingungan lalu menjawab
"jangan pa.. ga usah gapapa.. kasihan papa.."
Si kakek bersikeras
"Ga.. papamu ini masih kuat kok! hehe"
lalu si kakekpun mulai menggendong si nenek..
Pada saat sang nenek digendong ke belakang punggung si kakek, tangan si nenek terkulai begitu tak bernyawa.. dan si kakekpun akhirnya tau bahwa si nenek sudah "tertidur" begitu lelap dan tidak akan pernah bangun lagi..
dalam perjalanannya si kakek hanya menangis.. tanpa suara..
sesampainya di mobil si anak, si kakek menurunkan si nenek dan bicara
"kamu udah tahu kan.. kenapa ga ngomong sama papa..?"
si anak hanya terdiam sedih dan merasa bersalah..
pada perjalanan pulang.. si kakek bicara pada si nenek
"Aku selalu menggendongmu. Menggendongmu saat kamu bangun tidur. Menggendongmu saat kamu akan tidur. Menggendongmu ke keluar dari tempat tidur dan masuk lagi ke tempat tidur. Menggendongmu masuk dan keluar WC. Menggendongmu keluar dan masuk rumah. Menggendongmu ke pasar. Menggendongmu ke manapun kita akan pergi.. tapi satu yang tak pernah aku sangka.. bahwa aku juga akan menggendongmu ke peti mati."
0 komentar:
Posting Komentar