Rabu, 12 September 2012

Kasih dan Kearifan

Seorang pengusaha sukses dan terkenal bernama Paul bertanya pada pendetanya, ”Maaf saya mengganggu Pak Pendeta. Begini, di lingkungan tempat saya tinggal, di lingkungan saya bekerja, di lingkungan pergaulan, saya selalu dijuluki orang pelit dan kurang bersedekah. Padahal aku sudah menyampaikan kepada mereka bahwa ketika kelak saya mati, seluruh harta dan warisan yg saya sekarang miliki akan saya hibahkan utk yayasan sosial, semua sahabat dan orang2 yang kurang beruntung lainnya.”

Sang Pendeta tersenyum kecil mendengar pertanyaannya sambil balik bertanya,”Emang matinya kapan pak?”

Pak Paul, ”Ya…belum taulah!”

“Baiklah Pak Paul, untuk pertanyaan bapak, saya tidak perlu menjawabnya. Tapi saya akan menceritakan kepada bapak sebuah perumpamaan tentang seekor sapi dan seekor babi. Babi adalah termasuk binatang yang kurang disukai orang karena wajahnya yang jelek, badannya yang bau dan kandangnya yang selalu jorok, sedangkan sapi banyak yang suka.

Suatu hari Babi mengeluh kepada Sapi, "Pi(Sapi), org selalu memuji badannmu yang bagus, matamu yang bening. Mereka pikir engkau sangat dermawan, sebab setiap hari engkau memberi mereka susu segar. Tetapi coba engkau bayangkan dengan aku. Aku telah memberikan semua yang aku miliki, nyawaku melayang sia-sia, dagingku mereka panggang & kadang mereka buat ham, kakiku mereka belah dan mereka membuat sop kaki babi. Bulu-buluku mereka olah dan dijadikan sikat. Tetapi kenapa tak satupun orang dimuka bumi ini yang menyukai aku.??"

“Mau tau apa jawaban si sapi?” kata Pendeta.

“Maulah Pak Pendeta…”jawab Paul

Si sapi menjawab, ”Bi..(Babi) barangkali karena aku memberikan apa yang aku miliki ketika aku masih hidup, sedangkan kamu….memberikan semuanya setelah kamu mati ….”

Pak Paul terdiam sejenak dan akhirnya tersenyum mengerti.

Hal terpenting dalam hidup adalah masa kini. Mari manfaatkan secara maksimal untuk memancarkan kasih dan kearifan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

MiuAsakura Blog © 2008. Template Design By: SkinCorner