Seorang
pengusaha sukses dan terkenal bernama Paul bertanya pada pendetanya,
”Maaf saya mengganggu Pak Pendeta. Begini, di lingkungan tempat saya
tinggal, di lingkungan saya bekerja, di lingkungan pergaulan, saya
selalu dijuluki orang pelit dan kurang bersedekah. Padahal aku sudah
menyampaikan kepada mereka bahwa ketika kelak saya mati, seluruh harta
dan warisan yg saya sekarang miliki akan saya hibahkan utk yayasan
sosial, semua sahabat dan orang2 yang kurang beruntung lainnya.”
Sang Pendeta tersenyum kecil mendengar pertanyaannya sambil balik bertanya,”Emang matinya kapan pak?”
Pak Paul, ”Ya…belum taulah!”
“Baiklah Pak Paul, untuk pertanyaan bapak, saya tidak perlu
menjawabnya. Tapi saya akan menceritakan kepada bapak sebuah perumpamaan
tentang seekor sapi dan seekor babi. Babi adalah termasuk binatang yang
kurang disukai orang karena wajahnya yang jelek, badannya yang bau dan
kandangnya yang selalu jorok, sedangkan sapi banyak yang suka.
Suatu hari Babi mengeluh kepada Sapi, "Pi(Sapi), org selalu memuji
badannmu yang bagus, matamu yang bening. Mereka pikir engkau sangat
dermawan, sebab setiap hari engkau memberi mereka susu segar. Tetapi
coba engkau bayangkan dengan aku. Aku telah memberikan semua yang aku
miliki, nyawaku melayang sia-sia, dagingku mereka panggang & kadang
mereka buat ham, kakiku mereka belah dan mereka membuat sop kaki babi.
Bulu-buluku mereka olah dan dijadikan sikat. Tetapi kenapa tak satupun
orang dimuka bumi ini yang menyukai aku.??"
“Mau tau apa jawaban si sapi?” kata Pendeta.
“Maulah Pak Pendeta…”jawab Paul
Si sapi menjawab, ”Bi..(Babi) barangkali karena aku memberikan apa yang
aku miliki ketika aku masih hidup, sedangkan kamu….memberikan semuanya
setelah kamu mati ….”
Pak Paul terdiam sejenak dan akhirnya tersenyum mengerti.
Hal terpenting dalam hidup adalah masa kini. Mari manfaatkan secara maksimal untuk memancarkan kasih dan kearifan.
Rabu, 12 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar