Suatu hari, seorang tukang kayu yang buta huruf menerima sepucuk surat.
Karena ia buta huruf, maka ia tergesa gesa menuju ke penjual daging
kenalannya, yang punya watak keras untuk minta tolong membacakan surat.
"Ini surat dari putramu... Begini bunyinya, Ayah aku sakit dan tidak
punya uang sesenpun, tolong kirimkan aku sejumlah uang secepatnya."
Surat tersebut diibacakan dengan keras dan kasar oleh si tukang daging.
Tukang kayu menjadi marah dan berkata, "Dasar anak tak tahu diri...
Memangnya dia siapa memerintah aku ayahnya? Jangan harap aku akan
mengirimi dia sesenpun."
Dalam kemarahannya ia kembali ke rumah, tapi diperjalanan ia bertemu sahabatnya, seorang penjahit yang bersuara lembut.
Ia pun bercerita tentang surat yang tadi, "Coba kau lihat sendiri surat putraku ini".
Penjahit itu lalu membaca surat itu dengan suaranya yang lembut, tenang dan jelas.
Tiba-tiba surat itu berbunyi sangat lain, si Tukang kayu itupun menjadi
sedih, "Oh anakku malang... Ia pasti sangat menderita, lebih baik aku
segera mengirimnya uang sekarang juga."
Pesan Moral:
Memang benar!! Pesan sangat tergantung pada cara penyampaiannya.
Bila kita renungkan, konflik yang terjadi antara pasangan, sahabat,
rekan kerja, sering kali bukan karena ada masalah besar dan rumit yang
tidak bisa dipecahkan, Namun karena kita tidak dapat mengatur cara kita
berkomunikasi dengan benar.
Rabu, 12 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar