Ada
satu pabrik biskuit yang baru saja menginvestasikan modal besar untuk
memasang satu lini produksi otomatis yang paling modern dan paling
cepat. Dari produksi sampai pembungkusan bonbon dioperasikan dengan
sabuk berjalan, sehingga dapat menghemat banyak waktu berharga, ini
membuat pemilik pabrik merasa sangat senang.
Namun tidak
berselang lama kemudian, pabrik telah menerima banyak telpon keluhan,
tidak sedikit produk yang dibeli pelanggan, walau bungkusannya tidak
bermasalah, ternyata setelah dibuka, dalamnya kosong, tidak ada biskuit
sama sekali.
Para insinyur mengatakan kalau mestinya masalah
ada pada rancangan mesin baru ini. Mendengarnya, pemilik pabrik lalu
mengundang banyak tenaga ahli untuk melakukan penelitian, dengan harapan
dapat mengetahui pokok permasalahannya.
Sebulan kemudian, tim
ahli menyerahkan sebuah buku laporan tebal kepadanya, mereka
memperkirakan sebab kesalahan dari sudut pandang fisika dan matematika
dan memperhitungkan segala kemungkinan kesalahannya. Pada halaman
terakhir dari buku laporan tertulis kesimpulan : Saran kami adalah ganti
mesin baru.
Ketika pemilik pabrik membaca laporan yang tidak
berguna sama sekali ini, dia benar-benar emosi sampai hampir pingsan.
Kebetulan pada sore hari itu, dia sudah harus berangkat ke luar negeri
untuk urusan bisnis dan tidak bisa memimpin sendiri penanganan masalah.
Pemilik pabrik yang sudah kehabisan akal ini hanya bisa menggaruk-garuk
kepala dan berjalan ke sana ke mari di dalam pabrik.
Tiba-tiba
ada seorang operator produksi datang mendekat padanya, dia berkata
dengan suara pelan: “Bos.... menurutku, aku bisa menyelesaikan masalah
produksi.”
“Apa katamu?” Pemilik pabrik langsung menghentikan
langkah kakinya dan berkata dengan mata melotot: “Aku telah menyewa
begitu banyak tenaga ahli untuk menyelesaikannya dan mereka telah pun
gagal, kamu hanya seorang pekerja biasa, apakah kamu bisa?”
Pekerja itu menganggukkan kepalanya. Pemilik pabrik menghela napas dan
berkata: “Baiklah. Jika kamu sanggup menuntaskan masalah ini sebelum aku
kembali dari luar negeri, aku naikkan jabatanmu menjadi Kepala Pabrik.”
Setengah bulan kemudian, pemilik pabrik pulang dari luar negeri. Di
luar dugaannya, ternyata produk selama setengah bulan ini tidak ada satu
pun yang cacat, tampaknya pekerja ini telah berhasil.
Sesuai
janjinya, pemilik pabrik mempromosikan pekerja ini menjadi kepala
pabrik. Dia tidak dapat menahan diri dan bertanya dengan perasaan ingin
tahu: “Siapa sebenarnya dirimu? Apakah kamu sengaja menyembunyikan
kemampuanmu? Atau kamu adalah seorang jenius dalam bidang mesin?”
“Lapor Bos, seperti anda lihat, aku hanya seorang pekerja biasa”, jawabnya.
“Lalu, bagaimana kamu melakukannya?” Pemilik pabrik bertanya dengan heran.
“Sangat mudah!” Sambil mengangkat bahu, pekerja itu melanjutkan: “Aku
hanya memasang satu kipas angin besar di bagian belakang lini produksi,
sehingga bungkusan kosong terhembus oleh angin kipas angin itu.”
Ketika menghadapi masalah produksi ini, pemilik pabrik yang sudah
berpengalaman banyak tahun di bidang bisnis dan para ahli berpendidikan
tinggi sibuk membuat "rumit" masalah tanpa menyelesaikannya, sebaliknya
pekerja yang memikirkan masalah dengan "pengetahuan umum" mampu membuat
masalah menjadi "sederhana" dan menuntaskannya dengan mudah.
Rabu, 12 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar