Ada seorang anak, bernama Tang Jiangshan yang lahir pada tahun 1976 di Dong Fang, Kecamatan Gan Cheng, propinsi Hai Nan, China
Sewaktu berumur 3 tahun, tiba-tiba ia mengatakan kepada kedua
orangtuanya: “Saya bukan anak kalian. Pada kehidupan lampau nama saya
adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya
di Dan Zhou, dekat laut.”
Omongan ini kalau didengar orang
lain bagaikan omong kosong, perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara
pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.
Selain itu,
Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan
golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan.
Konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan
kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang
Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan
Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kian yang
digunakan oleh penduduk kota Dong Fang.
Bayangkan, seorang bocah baru berumur beberapa tahun (balita), bagaimana bisa?
Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak orang tuanya agar
membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau.
Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akirnya sang ayah
menurutinya, dan mereka pun pergi menuju tempat yang dimaksud yaitu desa
Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou.
Tang Jiangshan
langsung menuju ke hadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan
Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen
Mingdao, yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan
fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal terlahir kembali di
kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua
kehidupan masa lampaunya.
Mendengar penuturan itu, Chen Zan
Ying sejenak tertegun tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si
anak kecil menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan
menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya.
Menyaksikan semuanya ini dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali
tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying saking terharunya berpelukan
menangis dengan Tang Jiangshan dan memastikan ia memang adalah kelahiran
kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.
Tang Jiangshan juga
telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta
para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan
masa lampaunya: Xie Shuxiang.
Semua kejadian ini telah membuat
takjub kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh
dari dua masa kehidupan” ini, Tang Jiangshan, memiliki dua rumah dan
dua pasang orangtua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan
Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa
menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao.
Oleh karena
Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan
menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying
meninggal dunia.
Kisah ini sempat dimuat beberapa media lokal,
termasuk Majalah Femina Dunia Timur. Para editor majalah tersebut pada
awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan
berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau mengakui kebenaran
tentang kejadian tersebut.
Senin, 13 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar