Senin, 13 Agustus 2012
Kenapa orang jujur bisa berbohong?
Suatu hari, ketika seorang kakek, penebang kayu, sedang menebang pohon, ia kehilangan satu2nya kapak yang ia punya karena terjatuh ke sungai. Dia menangis & berdoa, hingga muncul malaikat dan bertanya kepadanya:
“Mengapa engkau menangis?”
Sambil terisak si kakek bercerita tentang satu-satunya kapak alat pencari nafkahnya telah terjatuh ke dlm sungai.
Malaikat menghilang seketika dan muncul kembali dengan membawa Kapak Emas sambil bertanya: “Apakah Ini Kapakmu?”
“Bukan,” jawab kakek Itu.
Lalu malaikat menghilang lagi & muncul kembali dgn membawa Kapak Perak sambil bertanya lagi: “Apakah ini kapakmu?”
“Bukan,” sahut kakek itu sambil menggelengkan kepala.
Setelah menghilang sekejap, malaikat itu kembali lagi dgn membawa kapak yg jelek dgn gagang kayu & mata besi. “Apakah ini kapakmu?”,
“Ya, benar ini kapak saya."
“Kamu adalah orang jujur, oleh karenanya aku berikan ketiga kapak ini untukmu Sebagai imbalan atas kejujuranmu!”
Kakek itu pulang ke rumah dengan rasa syukur & sukacita.
Beberapa hari kemudian, ketika menyeberangi sungai, isterinya terjatuh & hanyut ke dalam sungai.
Si kakek menangis dengan sedih & berdoa.
Muncullah pula malaikat yg memberinya 3 Kapak tempo hari.
“Mengapa engkau menangis?”
“Isteriku satu2nya yg amat kucintai terjatuh & hanyut ke dlm sungai.”.
Lalu malikat menghilang & muncul kembali dengan membawa Luna Maya sambil bertanya “Apakah ini isterimu?”,
“Ya.” Jawab Si Kakek
Malikat amat murka & berkata “Kamu bohong! Kemana perginya kejujuranmu?”
Dengan ketakutan sambil gemetaran kakek itu berkata, “Jika aku tadi menjawab bukan, engkau akan kembali lagi dengan membawa Cut Tari dan jika kujawab lagi bukan, engkau akan kembali dengan membawa isteriku yang sebenarnya & saya pasti akan menjawab benar, lalu engkau akan memberikan ketiganya untuk menjadi isteriku. Saya ini orang tua renta, tidak mungkin saya bisa seperti Ariel. Please dehhh Malaikat, tolong ampuni hamba. Hamba maaanaaa kuaaaat..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar