Suatu sore, seorang mahasiswa berjalan bersama
dosennya. Ketika mereka melihat sepasang sepatu butut di tepi jalan.
Mereka yakin sepatu tersebut milik seorang pekerja rendahan yang bekerja
di hutan.
Sang mahasiswa berpaling pada dosennya seraya
berkata, "Mari kita sembunyikan sepatunya, lalu kita bersembunyi di
balik semak-semak dan melihat apa yang terjadi kemudian."
Dosen
itu menjawab, "Sobatku, kita tidak seharusnya bersenang-senang dengan
mengorbankan orang miskin. Engkau dapat melakukan sesuatu yang lebih
baik, dan itu akan mendatangkan kesenangan besar dalam dirimu. Caranya
adalah memasukkan uang ke dalam kedua sepatu bututnya. Setelah itu kita
bersembunyi untuk melihat reaksi orang tersebut."
Mahasiswa itu pun melakukan apa yg dikatakan dosennya, lalu mereka bersembunyi di balik semak-semak.
Tak lama kemudian, si empunya sepatu keluar dari hutan dan bergegas
mengambil sepatunya. Ketika memasukkan salah satu kakinya, ia merasakan
ada benda yg mengganjal. Ia pun merogoh ke dalam sepatu. Ia nampak
terkejut dan terheran karena ada uang dalam sepatunya.
Ia
memegang sambil menatap uang tersebut, lalu melihat ke sekeliling apakah
ada orang di sekitarnya. Tapi, ia tidak melihat seorang pun disana.
Lalu ia memasukkan uang tersebut ke kantongnya, sambil memasang sepatu
lainnya. Tapi, lagi-lagi ia terkejut karena ada uang dalam sepatunya
yang satu lagi.
Perasaan haru menguasainya, ia jatuh tersungkur
dan menengadah keatas. Doa ucapan syukur terdengar jelas dari mulutnya.
Ia berbicara mengenai istrinya yang sakit, serta anaknya yang kelaparan
karena tak ada uang. Ia bersyukur atas kemurahan yg Tuhan berikan
melalui orang yg ia tidak ketahui.
Melihat hal itu, sang
mahasiswa meneteskan airmata. Ia berpaling pada dosennya seraya berkata,
"Kau telah memberiku pelajaran yang takkan kulupakan. Kini aku mengerti
bahwa LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARIPADA MENERIMA."
Senin, 13 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar