Suatu ketika, ada seorang businessman yang menghadiri pesta sampai mabuk. Businessman kita ini tahu bahwa di Aussie, ada hukuman berat bagi orang-orang yang melakukan drink-driving (nyetir mobil dalam keadaan mabuk). Tapi malam itu, si businessman mencoba peruntungannya, siapa tahu ia tidak dicegat polisi di jalan.
Namun sialnya, ternyata malam itu semua kendaraan di jalanan yang dilalui oleh si businessman
diperiksa polisi. Tidak mungkin baginya untuk kabur karena kendaraan
lain sudah mengantre di belakang kendaraannya. Dengan was-was, ia
menunggu gilirannya.
Tatkala gilirannya tiba, oleh polisi ia
dipersilahkan untuk keluar dari mobilnya. Lalu, ia diberikan sebuah alat
tes kadar alkohol serupa alat tiup untuk menguji kadar alkohol dalam
napasnya. Tepat ketika ia baru hendak menghembuskan napasnya ke dalam
alat itu, tiba-tiba terdengar suara berdentum di belakang. Teryata ada
mobil yang menabrak mobil lainnya. Segera polisi mengambil kembali alat
tes itu seraya berkata, "Lebih baik kami mengurusi tabrakan itu daripada
mengurusi kamu. Sekarang, kamu pulang saja!". Dengan perasaan plong, ia segera masuk ke mobil, lalu tancap gas untuk pulang.
Keesokan
paginya, ketika masih enak-enaknya tidur di kasur nan empuk, ia
mendengar bel pintu rumahnya didering berkali-kali tanpa putus. Dengan
perasaan jengkel, ia bergegas turun ke lantai bawah, lalu membuka pintu
depan. Alangkah kagetnya businessman kita ini tatkala melihat dua orang polisi berbadan besar berdiri di depan pintu rumahnya itu. Tapi si businessman berpikiran, "Kan aku tidak berbuat kesalahan apapun. Jadi, ngapain aku takut?"
Disapanya
kedua polisi itu, "Yes, can I help you, Sir?" ("Ya, ada yang bisa saya
bantu, Pak?"). Salah satu polisi itu menjawab, "Apa kami bisa melihat
garasi mobil Anda?"
"Tentu saja!" jawab si businessman.
Tatkala businessman
ini membukakan pintu garasi mobilnya, hampir saja jantungnya copot.Di
dalam garasinya itu, ternyata yang didapatinya bukan mobil miliknya,
namun mobil polisi. Rupa-rupanya, malam sebelumnya, ketika diminta
polisi untuk pulang, karena mabuk, bukannya ia masuk ke dalam mobilnya
sendiri, tapi malahan ia salah masuk ke dalam mobil polisi.
Selasa, 14 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar