Seorang petani Afrika mendengar cerita
tentang petani lain yang menghasilkan jutaan dolar dengan menemukan
tambang permata. Cerita ini membuat si petani bersemangat, ia tidak
dapat lagi menunggu untuk menjual tanah pertaniannya dan pergi mencari
permata sendiri.
Lalu ia
menjual tanah pertaniannya dan menghabiskan seluruh hidupnya berkelana
di benua Afrika, namun pencariannya akan permata yang berharga tinggi di
pasar dunia itu ternyata gagal.
Akhirnya, karena merasa hancur, lelah, dan putus asa, ia menjatuhkan dirinya ke dalam sebuah sungai dan tenggelam.
Sementara
itu, kembali ke tanah pertanian, lelaki yang membeli tanah pertanian
itu kebetulan melewati sebuah sungai kecil di tanah itu, ia melihat
sesuatu yang mengkilap di dasar aliran air. Ia mengambilnya. Itu adalah
sebuah batu yang mengkilap - sebuah batu berukuran sedang - dan
mengaguminya, ia kemudian menaruhnya di mantel dengan penuh rasa ingin
tahu.
Beberapa minggu
setelahnya, seorang tamu mengagumi batu itu, melihatnya dengan dekat,
menaruhnya di tangannya dan nyaris pingsan. Ia bertanya pada petani itu
apakah ia tahu apa yang ia temukan. Saat petani itu berkata tidak, bahwa
ia berpikir itu hanyalah sebuah potongan kristal, tamu tersebut berkata
pada dirinya bahwa ia menemukan salah satu permata terbesar yang pernah
ditemukan.
Petani itu
terkejut. Ia berkata bahwa sungai itu penuh dengan batu seperti ini, dan
tanah pertaniannya ditutupi oleh permata. Memang tidak semuanya besar
seperti yang ada di mantelnya, namun batu-batu itu banyak bertaburan di
sepanjang tanah pertanian.
Tak
perlu dikatakan, tanah yang dijual oleh petani yang pertama, sehingga
ia bisa mencari tambang permata, ternyata menjadi tambang permata paling
produktif di seluruh benua Afrika
Petani
pertama sudah memiliki berhektar-hektar berlian, tetapi dijual hampir
tidak seberapa, hanya untuk mencarinya di tempat lain
Selasa, 14 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar